Eskalator atau tangga berjalan, adalah salah satu transportasi vertikal, berupa suatu alat mekanis yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak keatas dan kebawah mengikuti jalur, dan digerakan oleh motor. Eskalator banyak digunakan di pusat perbelanjaan, seperti supermarket, hypermarket, dan mall. Tujuannya agar orang yang berbelanja disana mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Meski eskalator sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari warga kota besar, masih ada beberapa mitos aneh tentang eskalator yang belum tentu benar. Mari kita bahas beberapa mitos seputar eskalator:
Mitos : Eskalator sangat aman, sehingga tidak perlu berlebihan menjaga keselamatan saat menggunakannya.
Fakta : Eskalator adalah sebuah mesin seberat 6 ton yang sangat kuat, dan terdiri dari banyak sekali komponen bergerak. Ketika menggunakannya perhatikan barang–barang Anda, seperti sandal dan tali sepatu, Tali sepatu yang tidak terikat dapat tersangkut pada escalator.
Mitos : Anak tangga escalator dapat menutup semua, lalu menyebabkan orang yang menaikinya terpeleset hingga meluncur kebawah (seperti perosotan)
Fakta : Setiap anak tangga eskalator berbentuk segitiga, masing-masing berdiri di atas rail. Anak tangga bisa menutup jika semua roda di bawah anak tangga lepas dari relnya. Dan itu pun, hanya satu anak tangga yang menutup. Jadi hampir tidak mungkin semua anak tangga eskalator tiba-tiba menutup menjadi perosotan raksasa.
Mitos : Eskalator bergerak lebih cepat daripada orang berjalan
Fakta : Eskalator bergerak separuh lebih lambat dari orang berjalan pada umumnya. Hanya saja ilusi mata yang tampak kita bergerak lebih cepat. Sebagai informasi, rata-rata kecepatam eskalator di Hongkong adalah yang tercepat di dunia, sekitar 0,8m per detik. Rata-rata di seluruh dunia adalah sekitar 0,4-0,6 m per detik. Sementara rata-rata kecepatan orang berjalan santai adalah sekitar 1,4m per detik!
Mitos : Eskalator dapat berhenti, kemudian menyala dengan sendirinya
Fakta : Eskalator dapat berhenti jika seseorang menekan tombol stop, atau ada sesuatu yang menyangkut sehingga menahan laju escalator. Escalator dapat berhenti sendiri jika overspeed.
Namun ada fitur ‘hemat energi’ yang dapat dipasang pada eskalator yang menyebabkan eskalator berhenti total saat tidak ada penumpang, dan akan berjalan sendiri saat ada penumpang yang naik pada eskalator tersebut.
Demi keamanan dan keselamatan kita selama menumpang eskalator, sebelum atau sesudah menggunakan escalator, setidaknya perhatikan hal–hal kecil ini::
- Ketika menggunakan escalator, harap memakai alas kaki. Jangan sampai telapak kaki Anda terjepit eskalator. Hindari sandal plastik atau sandal jepit, karena sangat mudah terjepit oleh gerakan anak tangga. Tempatkan kaki jauh dari sisi kanan/kiri tangga, dan bersiaplah untuk turun dengan cepat ketika sudah tiba di lantai yang dituju.
- Pegangan eskalator dapat membantu dari kehilangan keseimbangan bagi yang memiliki vertigo. Pegangan eskalator juga sangat menolong Anda menjaga keseimbangan jika eskalator tiba-tiba berhenti mendadak. (Ini BISA terjadi karena gangguan teknis pada eskalator!)
- Perhatikan pula bawaan yang terlalu banyak atau terlalu besar. Mereka dapat menghalangi Anda dengan cepat turun dari eskalator. Kemungkinan terburuk, juga menghalangi penumpang di belakang Anda, sehingga menimbulkan kecelakaan beruntun.
- Bila membawa anak, pastikan tangan anak Anda memegang pegangan tangan dengan aman. Jangan ijinkan bermain-main dengan karet pegangan. Juga jangan biasakan anak Anda duduk di anak tangga, atau berdiri membelakangi arah gerak eskalator.
Anang Rusdianto
Sales Lift & Escalator
CV Mitra Jaya Utama